Popular Post

Posted by : Rika Wijayanti Rabu, 10 Desember 2014



Kedutan yang Mengganggu

Kedutan merupakan istilah untuk menggambarkan adanya suatu gerakan cepat, tidak teratur, dan tidak disengaja pada suatu area otot di tubuh. Dari pengertian tersebut dapat diketahui bahwa kedutan tidak hanya dapat terjadi pada mata atau bagian wajah saja, tetapi bisa terjadi di bagian tubuh lain seperti kepala, telinga, leher, bahu, lengan, telapak tangan, pinggang, paha, betis, bahkan pada kemaluan. Dalam dunia medis, kedutan merupakan sinyal bahwa tubuh mengalami gangguan. Namun pada beberapa kalangan masyarakat, kedutan seringkali dikaitkan dengan mitos. Oleh karena itu, kedutan justru sering dianggap remeh oleh masyarakat, sehingga mereka kurang mengetahui penyebab, bahaya, dan cara mengatasinya.
Meskipun kedutan seringkali dikaitkan dengan mitos, namun secara medis, proses terjadinya dapat dijelaskan dengan penjelasan ilmiah. Masyarakat tradisional menganggap kedutan sebagai suatu firasat, karena munculnya cukup mengganggu dan berlangsung terus-menerus. Misalnya kedutan di mata kiri menandakan akan bertemu orang yang dicintai, kedutan di mata kanan menandakan akan mendapat rezeki, dan sebagainya. Akan tetapi, secara medis, sebenarnya kedutan merupakan salah satu sinyal yang diberikan oleh tubuh melalui otot bahwa bagian tubuh tertentu mengalami gangguan. Kedutan terjadi karena serabut saraf di dalam otak mengalami kontraksi sesaat. Kontraksi tersebut diakibatkan oleh adanya gangguan elektrolit yang melibatkan komponen sistem saraf pusat di otak, yang kemudian menimbulkan konduksi listrik di sel-sel otot atau di antara celah sambungan saraf dan otot (synaptic cleft).
Beberapa faktor turut memicu munculnya kedutan. Kasus kedutan paling banyak dipicu oleh stres, rasa lelah yang berlebihan, kurang tidur, kondisi mata yang tegang atau kering, serta gangguan metabolisme tubuh. Selain itu, konsumsi makanan dan minuman tertentu yang mengandung kafein dan alkohol juga mendorong terjadinya kedutan. Pasalnya, kedua zat tersebut merupakan penyebab utama terjadinya peningkatan tekanan pada seluruh pembuluh darah dalam tubuh, yang kemudian menyebabkan timbulnya aliran listrik, sehingga terjadi kedutan. Selain itu, kedutan bisa jadi merupakan reaksi dari konsumsi obat-obatan tertentu atau reaksi alergi.
Salah satu pertanda seseorang mengalami masalah dengan kesehatannya adalah terjadinya kedutan. Kedutan baru dianggap berbahaya jika berlangsung secara terus-menerus dan gerakannya tidak bisa diobati dengan cara sederhana, seperti istirahat. Fenomena kedutan yang bersifat kronis merupakan tanda adanya gangguan pada sistem saraf di otak, sehingga apabila tidak ditangani dengan cepat dan tepat, akan menimbulkan penyakit seperti cerebral palsy, dystonia, cervix dystonia, multiple sclerosis, ormandipular dystonia, parkinson, dan syndrom tourette.
Kedutan yang paling sering terjadi adalah ticfasialis, yaitu kedutan yang biasa terjadi di sekitar wajah. Setiap orang pasti pernah mengalami kedutan pada wajah, seperti pada dahi, mata, kening, cuping hidung, dan sudut mulut. Kedutan di wajah disebabkan oleh adanya kejang lokal pada sekumpulan serabut otot halus pada area kecil di wajah. Hal tersebut terjadi karena gangguan elektrolit dan konduksi listrik di sel-sel otot atau di antara celah sambungan saraf dan otot (synaptic cleft). Gangguan elektrolit merupakan penyebab terjadinya kedutan yang paling sederhana karena melibatkan komponen sistem saraf pusat di otak.
Kedutan pada wajah seringkali dipandang remeh karena dianggap tidak berbahaya, padahal dapat berpotensi menjadi hemifacial spasm. Berbeda dengan kedutan biasa, kedutan jenis ini terjadi hanya pada salah satu bagian wajah. Proses menjalarnya mulai dari dahi, lalu ke bibir, dan pada akhirnya setengah wajah akan kaku. Penyebab hemifacial spasm ada dua, yaitu karena tekanan dan bukan tekanan. Hemifacial spasm yang disebabkan oleh tekanan, terjadi ketika saraf otot "konslet" karena tumor ataupun kelainan saraf, sedangkan penyebab hemifacial spasm tanpa tekanan adalah penyakit stroke, TBC, atau mulitiskiokolis. Hemifacial spasm tidak dapat dicegah, pasalnya ini bukanlah penyakit, melainkan gejala dari suatu penyakit. Hal yang dapat dilakukan hanyalah menyembuhkan penyakit yang menjadi penyebabnya atau melakukan operasi.
Pada mata, kedutan terjadi secara spontan, tanpa ada gejalanya. Umumnya kedutan pada mata tidak berlangsung lama, kedutan akan reda dalam hitungan menit atau detik saja. Frekuensi dan lokasi getaran mata pun berbeda-beda. Ada yang mengalami kedutan pada area kelopak bawah mata saja, ada pula yang mengalami kedutan pada area kelopak mata bagian atas saja, dan ada yang di seluruh lingkar mata. Kedutan yang seperti ini bukan permasalahan serius, dalam arti tidak mengurangi daya penglihatan seseorang yang mengalaminya. Pada dasarnya, kedutan pada mata merupakan reaksi atas kontraksi yang melibatkan otot orbicularis oculi. Kontraksi pada otot tersebut akan menimbulkan semacam denyutan ke pembuluh darah sekaligus menimbulkan efek aliran listrik melalui nervus facialis, sehingga muncul kejang atau kedut sesaat di area sekitar mata.
Pada kasus kedutan yang lebih rumit, misalnya pada penderita pascastroke, kedutan terjadi akibat terganggunya proses pengendalian motorik. Gangguan tersebut merupakan akibat dari ketidakseimbangan faktor eksitasi dan inhibisi saraf motorik pusat. Kemudian mengakibatkan terjadinya tegangan tinggi pada otot, sehingga otot mengalami kejang atau berkedut. Kedutan ini biasanya terjadi pada kaki atau lengan atas.
Kedutan pada kemaluan seringkali terjadi pada perempuan yang sedang dalam masa kehamilan. Kedutan ini biasanya terjadi ketika usia kandungan telah lima bulan atau lebih. Pada saat itu pertumbuhan janin mulai membesar dan memenuhi seluruh rongga rahim seorang ibu, sehingga terjadi perubahan pada beberapa hormon yang mempengaruhi gerak saraf di sekitar rahim dan perut bagian bawah. Akibatnya, hal itu berdampak pada saraf di sekitar alat kelamin perempuan, yang kemudian menimbulkan kedutan pada kemaluan.
Demikian, kedutan perlu diperhatikan karena itu bukanlah mitos ataupun penyakit, melainkan gejala dari suatu penyakit. Kedutan merupakan sinyal bahwa bagian tubuh tertentu pada penderita mengalami gangguan. Proses terjadinya kedutan pada setiap bagian tubuh pun hampir mirip, yaitu diawali oleh kontraksi pada otot tertentu, kemudian menimbulkan konduksi listrik di sel-sel otot atau di antara celah sambungan saraf dan otot. Apabila Anda mengalami kedutan, yang diperlukan adalah istirahat. Kemudian jika kedutan tidak kunjung reda, maka periksakan ke dokter ahli saraf agar mendapat penanganan yang tepat.

(disusun dari berbagai sumber)

{ 2 komentar... read them below or Comment }

  1. Sy sudah merasakan kedutam diseluruh tubuh berpindah2 selama 3bln, lebih kuat kedutan ny di telapak kaki setiap menit dan setiap saat berasa banget ini sngat menggangu kualitas hdup sy , disertai gatal2 dan ruam dikulit , sudah berobat jga sm dokter saraf slama 1 bulan tpi tdak ad hasil ny , tolong solusi dan pengobatam yg tepat sperti apa ?? Trimakasih

    BalasHapus
  2. Kenapa ya kemaluan sering berkedutan trus apa kemaluan sedang tidak sehat atau gimana dok tolong kasih tau solusi nya dan pengobatan yg tepat seperti apa...,??? Terimakasih atas imfomarsi nya.

    BalasHapus

- Copyright © Rika Wiijayanti - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -