Popular Post

Posted by : Rika Wijayanti Sabtu, 22 November 2014

Keeksotisan Candi Hindu yang Mendunia

Daerah Istimewa Yogyakarta, sesuai namanya, salah satu provinsi di Indonesia ini memang banyak menyimpan keistimewaan di dalamnya. Tidak hanya kota pendidikan, kota yang sering disebut Jogja ini juga dijuluki sebagai kota seni dan budaya. Candi Prambanan adalah salah satu objek wisata budaya Jogja yang termasyhur namanya hingga ke penjuru dunia. Kecantikan, kekayaan sejarah, dan perannya di masa lalu telah menjadikannya sebagai tempat kunjungan wajib bagi para wisatawan bila berkunjung ke Jogja.
Candi Prambanan yang mendunia. Siapa yang tidak kenal candi Prambanan? Candi Hindu terbesar di Asia Tenggara. Setiap mata memandang tidak akan luput dari pesona keperkasaannya. Hal ini terbukti dengan dijadikannya candi Prambanan sebagai tempat pembuatan adegan film internasional berjudul The Philosophers After The Dark. Film ini membuktikan eksistensi candi Prambanan yang diakui oleh warga dunia.
Letak candi Prambanan yang sangat strategis membuatnya tidak dapat dilewatkan begitu saja oleh wisatawan. Kompleks candi ini terletak di desa Prambanan, tepatnya Jalan Jogja-Solo Km 16, Prambanan, Sleman, Yogyakarta 55571, Indonesia. Secara administratif, candi Prambanan masuk dalam dua kabupaten dan dua provinsi sekaligus, yaitu Kabupaten Sleman Provinsi DIY dan Kabupaten Klaten Provinsi Jawa Tengah. Jaraknya ± 20 km dari kota Yogyakarta. Mudahnya akses menuju candi Prambanan, membuat wisatawan tidak perlu khawatir perihal transportasi. Lahan parkir yang luas memungkinkan sepeda, motor, mobil, maupun bus masuk. Namun, bus Trans Jogja dapat menjadi pilihan utama. Selain nyaman, biayanya pun terjangkau yaitu Rp 3.000,00. Apabila ingin ke candi Prambanan, Anda cukup turun di selter Prambanan, dan ketika memandang ke arah utara, maka tampaklah candi Prambanan dengan pesonanya yang menjulang. Gerbang masuknya berada di sebelah timur.
Untuk menikmati candi Hindu tercantik sedunia ini, pengunjung tidak perlu khawatir dengan harga tiket masuk karena sudah disesuaikan dengan kantong pengunjung. Pengunjung lokal cukup membayar Rp 30.000,00 untuk dewasa dan Rp 12.500,00 untuk anak-anak serta pelajar. Wisatawan asing cukup membayar Rp 171.000,00 untuk dewasa dan Rp 95.000,00 untuk anak-anak. Harga ini sebanding dengan fasilitas dan pesona keindahan candi yang akan didapat. Cukup dengan membeli satu tiket masuk, pengunjung juga sudah dapat memasuki objek wisata candi Prambanan beberapa kali di hari yang sama. Hal ini merupakan kabar baik bagi pengunjung, khususnya fotografer. Mereka dapat leluasa mengabadikan momen-momen berharga dengan menyesuaikan waktu untuk mendapatkan gambar terbaik pada pagi, siang, maupun sore hari. Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap sudut kompleks candi Prambanan memang menawarkan pemandangan yang menawan, sehingga rugi rasanya bila berkunjung ke candi Prambanan tetapi tidak berfoto.
Setelah membeli tiket masuk, pengunjung dapat menjelajah seluruh kompleks candi Prambanan. Tujuan awal ketika berada disini, pastilah candi Prambanan. Di depan pintu masuk area candi Prambanan, pengunjung akan diberikan kain batik oleh petugas untuk dikenakan selama berada di area candi Prambanan. Hal ini merupakan upaya pengenalan batik sebagai budaya Indonesia. Dengan demikian, batik dapat dikenal luas baik di dalam negeri maupun di luar negeri, mengingat pengunjung objek wisata ini berasal dari berbagai daerah dan berbagai negara. Selain itu, pengunjung juga dapat menikmati pohonan dan hamparan rumput menghijau yang dihiasi rangkaian bunga warna-warni yang menyejukkan setiap pandangan. Dengan tata taman yang demikian cantik ini, semakin menambah keeksotisan candi Prambanan. Kemudian, pengunjung akan masuk area candi melalui pintu detektor sebagai alat penunjang keamanan. Di sebelah kanan pintu masuk, terdapat papan informasi yang membantu pengunjung untuk mempelajari sejarah pembangunan dan pemugaran candi Prambanan dari yang awalnya hanya terdiri atas batu-batu berserakan hingga bisa membentuk candi-candi menawan yang berdiri gagah seperti sekarang. Selanjutnya, pengunjung dapat berwisata sejarah, menggali kisah masa lalu peradaban Hindu di Jawa.
Candi yang sejak tahun 1991 ditetapkan UNESCO sebagai cagar budaya dunia (World Wonder Heritage) ini menempati kompleks seluas 39,8 hektar. Menjulang setinggi 47 meter atau lima meter lebih tinggi dari candi Borobudur, candi Prambanan terlihat perkasa. Hal ini sesuai dengan latar belakang pembangunan candi ini, yaitu ingin menunjukkan kejayaan peradaban Hindu di tanah Jawa.
Candi Prambanan merupakan kelompok candi yang dibangun oleh raja-raja dinasti Sanjaya pada abad IX. Tulisan nama “Pikatan” pada candi menimbulkan pendapat bahwa candi ini dibangun oleh Rakai Pikatan yang kemudian diselesaikan oleh Rakai Balitung berdasarkan prasasti “Siwargrarha” yang berangka 856 M sebagai manifestasi politik untuk meneguhkan kedudukannya sebagai raja yang besar.
Candi Prambanan merupakan bukti pesatnya peradaban Hindu di tanah Jawa. Hal ini dapat dilihat dari struktur candi yang menggambarkan inti kepercayaan dalam agama Hindu, yaitu Trimurti. Kompleks candi Hindu terbesar di Asia Tenggara ini memiliki tiga candi utama yang berada di halaman utama sisi barat yang merupakan lambang Trimurti, yaitu candi Siwa (tengah), candi Brahma (selatan), dan candi Wisnu (utara). Di depannya terletak candi Wahana sebagai kendaraan Trimurti; candi Angkasa sebagai kendaraan Brahma (dewa penjaga), candi Nandi sebagai kendaraan Siwa (dewa perusak) dan candi Garuda sebagai kendaraan Wisnu (dewa pencipta). Selain itu, masih terdapat 2 candi apit, 4 candi kelir di setiap pintu masuk, dan 4 candi sudut di setiap sudut halaman. Sementara halaman kedua memiliki 224 candi.
Kekayaan arca dan relief pada candi Prambanan merupakan salah satu keistimewaan tersendiri. Di candi Prambanan terdapat banyak arca antara lain arca Siwa Mahadewa (perwujudan Siwa sebagai dewa tertinggi), Durga (istri Siwa), Wisnu, Brahma, lembu Nandi, Chandra (dewa bulan), Surya (dewa matahari), Agastya (guru Siwa), dan Ganesha (putra Siwa). Arca Durga itulah yang disebut-sebut sebagai arca Rara Jonggrang. Selain arca, pada dinding-dinding candi Prambanan dihiasi oleh relief yang terpahat sempurna membentuk cerita Ramayana, Krisnayana, burung Garuda, pohon Kalpataru, dan relief berbagai burung yang semakin menambah decak kagum setiap mata yang memandang. Relief cerita Ramayana dipahatkan pada dinding pagar langkan candi Siwa dan candi Brahma, sedangkan pada pagar langkan candi Wisnu dipahatkan relief Krisnayana yang tidak kalah indah. Memasuki candi Siwa dari arah timur belok ke kiri, Anda akan melihat relief cerita Ramayana searah jarum jam, relief cerita selanjutnya bersambung di candi Brahma. Kemudian, pengunjung juga dapat melihat relief burung mistik Garuda yang digambarkan sebagai setengah manusia setengah burung. Konon, dijadikannya Garuda sebagai lambang negara terinspirasi dari candi ini. Relief lain yang tidak kalah menarik yaitu pohon Kalpataru yang dalam agama Hindu dianggap sebagai pohon kehidupan, kelestarian, dan keserasian lingkungan. Di candi Prambanan, relief pohon Kalpataru digambarkan tengah mengapit singa. Keberadaan pohon ini menggambarkan kearifan masyarakat Jawa abad ke-9 dalam mengelola lingkungannya. Apabila Anda teliti, Anda juga bisa melihat berbagai relief burung. Salah satunya relief Kakatua Jambul Kuning (Cacatua Sulphurea). Burung ini sebenarnya hanya terdapat di Pulau Masakambing, sebuah pulau di tengah Laut Jawa. Adanya relief burung Kakatua jambul kuning di candi Prambanan menimbulkan pertanyaan yang hingga kini belum terjawab “Apakah jenis burung Kakatua Jambul Kuning itu dulu pernah terdapat di Yogyakarta?”
Candi Prambanan juga disebut candi Rara Jonggrang. Hal ini terkait dengan legenda dikutuknya putri raja yang cantik parasnya bernama Rara Jonggrang menjadi batu oleh seorang pangeran yang jatuh hati kepadanya bernama Joko Bandung Bandawasa. Rara Jonggrang berusaha mengelak dari cinta Bandung Bandawasa karena ia mengetahui bahwa Bandung Bandawasa adalah orang yang telah membunuh ayahnya. Rara Jonggrang mengajukan syarat kepada Bandung Bandawasa untuk dibuatkan candi dengan 1.000 arca dalam waktu semalam. Permintaan itu hampir terpenuhi, sebelum Rara Jonggrang berhasil meminta bantuan warga desa untuk menumbuk padi dan membuat api besar agar terkesan suasana sudah pagi hari. Karena merasa dicurangi, waktu itulah Bandung Bandawasa mendekati Rara Jonggrang dan berkata, "Jonggrang, kau ini hanya mencari-cari alasan, kalau tidak mau jangan mencoba mengelabuhiku, kau ini keras kepala seperti batu!". Seketika Rara Jonggrang berubah menjadi arca batu besar. Demikian pula para dara yang tinggal di desa Prambanan, juga mendapat kutukan yaitu tidak laku kawin sebelum mencapai usia tua. Bermula dari legenda ini, tersebutlah suatu mitos bahwa barangsiapa pasangan yang datang ke candi Prambanan, maka cintanya akan kandas.
Bagi pengunjung yang haus sejarah, museum sangat cocok menjadi tujuan kedua setelah candi Prambanan. Disini pengunjung dapat mempelajari sejarah ditemukannya candi Prambanan hingga proses pemugarannya secara lengkap melalui tayangan audio visual, sehingga pengunjung tidak merasa jemu dalam mempelajari sejarah. Berbagai batu, arca, dan replika dari harta karun yang ditemukan di kompleks candi Prambanan juga telah menjadi pemandangan menarik tersendiri di museum ini.
Setelah lelah berkeliling candi Prambanan dan menggali sejarah di museum, area bermain anak dapat menjadi tempat singgah untuk beristirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan. Disini, pengunjung dapat beristirahat sambil menikmati keceriaan anak-anak bermain aneka permainan (seperti mobil ATV, ayunan, dll).  Rimbunnya pepohonan membuat Anda dapat menghirup sejuk sepoi angin yang memenuhi saluran nafas, membelai kulit, memberikan kesejukan pada pori. Atau sambil menikmati keperkasaan candi Prambanan dari jarak jauh.
Masih di kompleks candi Prambanan, menelusuri keharmonisan candi Hindu dan Budha. Disini, pengunjung tidak hanya dapat menikmati pesona candi Prambanan yang bercorak Hindu saja. Usai beristirahat di taman bermain anak, apabila Anda berjalan ke arah utara menyusuri jalan beraspal dan mengikuti petunjuk atau naik kereta mini, Anda akan melihat pemandangan menarik dari tiga candi Budha yaitu candi Bubrah, candi Lumbung dan candi Sewu (candi Budha terbesar kedua setelah candi Borobudur). Hal ini sangat menarik ketika candi Hindu dan candi Budha memiliki lokasi yang berdekatan. Menunjukan pada saat itu telah terjalin hubungan yang harmonis antara agama Hindu dan Budha.
Puas berwisata sejarah dan menyaksikan keindahan candi-candi, pengunjung dapat berwisata belanja di los pedagang yang berada di depan pintu masuk dan keluar gerbang sebelah timur. Disana tersedia berbagai benda yang dapat dijadikan sebagai buah tangan. Mulai dari miniatur candi dan hal-hal yang berhubungan dengan candi Prambanan; pakaian tradisional Jogja seperti pakaian batik, surjan, blangkon, keris; makanan dan berbagai barang kerajinan khas Jogja lainnya.
Hiburan gratis di kompleks candi Prambanan. Selain menikmati keeksotisan candi-candi, di kompleks candi Prambanan, pengunjung juga dapat bercengkerama dengan rusa. Di tempat penangkaran yang terletak di sisi timur kompleks candi Prambanan ini, pengelola mengembangbiakan rusa tutul yang telah menjadi hiburan tersendiri bagi pengunjung maupun warga sekitar candi Prambanan. Disini Anda dapat melihat tingkah lucu rusa tutul, memberi makan dan berfoto dengan rusa-rusa tersebut. Untuk menikmati kecantikan rusa ini, pengunjung tidak dikenakan biaya alias gratis.
Kompleks candi Prambanan tidak henti-hentinya memanjakan pengunjung dari pagi hingga malam. Apabila pagi hingga sore hari pengunjung dapat menikmati keelokan candi bersejarah, pada malam hari pengunjung dapat menikmati pertunjukan tari-tarian yang membentuk alur cerita Ramayana. Pertunjukan Sendratari Ramayana ini dapat Anda nikmati pada hari Selasa, Kamis dan Sabtu pukul 19.30-21.30 WIB di gedung teater tertutup (Tri Murti) atau gedung teater terbuka (Open Theater) yang berada di bagian barat kompleks candi Prambanan. Anda dapat masuk melalui gerbang barat candi Prambanan. Harga tiket masuk pertunjukan Sendratari Ramayana pun beragam mulai dari Rp 30.000,00 (kelas pelajar) hingga Rp 350.000,00 (kelas VIP).
Di bagian barat kompleks candi Prambanan juga terdapat bumi perkemahan Rama Shinta. Luasnya lahan di kompleks candi Prambanan dan pemandangan candi yang indah, sangat mendukung pemanfaatan lahan untuk membuka peluang bisnis yang bertujuan untuk mendatangkan wisatawan ke candi Prambanan sehingga dapat memperluas eksistensinya. Biasanya orang akan memilih tempat yang memiliki pemandangan indah sebagai tempat pelaksanaan acara tertentu. Bumi perkemahan Rama Shinta memenuhi kriteria tersebut, sehingga disewakan untuk tempat perkemahan, acara-acara pertemuan, acara keluarga, ulang tahun, perpisahan sekolah maupun resepsi pernikahan. Tanggapan dari masyarakat pun sangat positif, seringkali mereka menyewa bumi perkemahan Rama Shinta untuk menyelenggarakan suatu acara.
Akomodasi yang lengkap memudahkan wisatawan. Kompleks candi Prambanan terbagi menjadi bagian timur (kompleks candi) dan barat (gedung Sendratari Ramayana) yang dihubungkan oleh jembatan yang di bawahnya mengalir sungai Opak dengan kebeningan air dan pemandangan sungainya yang indah. Jika perut lapar, Anda tidak akan kesulitan mencari tempat untuk memuaskan hasrat makan Anda. Di kompleks candi Prambanan bagian timur, tepatnya di depan pintu masuk dan keluar, warung makan bertebaran. Sedangkan di bagian barat, terdapat rumah makan yang disertai penginapan. Jika ingin yang lebih mewah, di sekitar kompleks candi Prambanan juga tersedia jasa penginapan dan rumah makan seperti Poeri Devata Resort Hotel, Hotel Prambanan Indah, Hotel Jonggrang, dan Hotel Galuh. Pengunjung dapat memilih salah satu tempat yang disukai. Dengan demikian, kemudahan-kemudahan tersebut membuat wisata Anda ke Jogja belum afdal jika belum menyaksikan keeksotisan candi Prambanan yang mendunia.

(disusun dari berbagai sumber)

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Rika Wiijayanti - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -