Di zaman serba teknologi, kebanyakan anak
yang masih berusia di bawah lima tahun akan cenderung lebih fasih
menggunakan gadget-gadget terkini daripada berbicara bahasa Indonesia
yang baik dan benar, terlebih lagi membaca. Jika tidak tertarik dengan games,
maka anak balita lebih suka mengutak-atik gadget di usia di mana
seharusnya mereka banyak berinteraksi dengan permainan yang melibatkan
fisik dan banyak membaca buku.
Tantangan yang berat pun dialami
oleh para orang tua di zaman serba teknologi, di mana orang tua perlu
mendidik anak sejak kecil untuk lebih tertarik pada buku dan kegiatan
membaca daripada memainkan gadget. Untuk itu, orang tua perlu
menyediakan sarana ke berbagai bacaan yang mendukung perkembangan mental
anak secara mental, seperti yang dikemukakan oleh Roni Leiderman, yang
merupakan associate dekan dari Family Center at Nova Southeastern
University di Fort Lauderdale, Florida. Artinya, jangan pernah
memaksakan kemampuan kognitif anak untuk menyerap sesuatu yang jelas ada
di luar kemampuan dan jangkauan usia anak. Buatlah kegiatan membaca
menjadi sesuatu yang menyenangkan dan perkenalkan dunia membaca melalui
permainan agar pembelajaran dapat terjadi secara lebih efektif.
Berikut ini beberapa trik yang dapat diaplikasikan oleh orang tua yang ingin mengajarkan anak balitanya lebih suka membaca:
1.Gunakan
buku sebagai alat untuk berinteraksi, terutama saat orang tua memangku
balitanya dan membacakan buku bergambar dengan suara yang keras.
2.Bangun sebuah ritual yang menjadi rutinitas di mana anak harus membaca buku bersama dengan orang tuanya, entah itu sebelum tidur di mana orang tua dapat membacakan dongeng sebelum tidur atau saat sarapan di pagi hari.
3.Pilihlah
buku yang sesuai dengan usia anak, di mana terdapat tokoh-tokoh
berwarna cerah dan pop-up yang bisa disentuh dan menstimulasi cara
berpikir dan visual anak.
4.Ulangi terus rutinitas ini, bahkan
meskipun orang tua merasa mengantuk dan malas membaca buku khusus anak
balita. Pengulangan sangatlah penting untuk dilakukan di usia balita
agar anak mampu melatih daya ingatnya akan kata-kata dasar sebelum mampu
berbicara.
5.Bacakan buku dengan
berekspresi dan bereksperimen dengan mengganti-ganti suara. Anak balita
akan lebih menikmati kegiatan membaca. Ajak juga untuk anak
berpartisipasi dengan menjawab pertanyaan agar membuat anak lebih
tertarik.
6.Jangan biarkan anak terlalu banyak menonton TV atau memainkan gadget karena sifat kegiatan yang cenderung pasif. Batasi anak yang berusia di atas tiga tahun untuk hanya menonton TV selama sejam hingga dua jam, dan anak yang berusia di bawah 2 tahun untuk tidak menonton TV sama sekali. Kegiatan yang tidak interaktif akan mematikan pembelajaran anak akan kemampuan berpikir kritis dan berpikir kreatif.
7.Turuti apa yang membuat anak tertarik dengan memilih buku yang membahas mengenai aktivitas yang menarik bagi anak, entah itu lewat karakter kartun favorit atau kegiatan tertentu yang membuatnya jadi lebih perhatian.
8.Ajak anak mengunjungi perpustakaan, di mana anak dapat terkspos oleh banyak buku dan momen pembacaan cerita, terutama dari penulis buku anak-anak.
9.Jika anak tidak begitu tertarik dengan kegiatan membaca buku bersama, cobalah memberikannya buku yang lengkap dengan CD yang bisa didengarkan dengan buku yang terbuka di pangkuannya.
10.Jangan menjadikan buku sebagai iming-iming hadiah, dengan syarat anak harus melakukan hal lain terlebih dahulu sebelum boleh membaca bersama orang tua. Jika dibiarkan seperti ini, membaca tidak menjadi kegiatan yang positif bagi anak.
11.Tenangkan anak dengan buku, khususnya untuk anak yang tidak bisa diam. Setelah selesai, ucapkan bahwa Anda dan anak sudah menyelesaikan satu buku sehingga hal tersebut menjadi motivasi untuk kembali membaca di kesempatan berikutnya.
12.Sebelum anak mampu membaca, mulailah kebiasaan menceritakan kisah seperti dongeng rakyat tanpa buku agar imajinasi anak terlatih. Anda juga dapat memanfaatkan gambar di sekeliling anak serta foto favorit anak.
13.Ke manapun Anda mengajak anak bepergian, tantang anak untuk mencoba membaca kata-kata yang ada di sekitar Anda. Mulailah dengan membaca rambu lalu lintas dan lama-kelamaan anak akan belajar bahwa kata-kata merupakan bagian yang penting dari kehidupan sehari-hari. Bantu anak untuk mempelajari arti di balik kata-kata, tidak hanya melihat gambarnya dan hurufnya saja.
14.Seringlah mengajak anak berbicara dengan kata-kata yang sudah pernah didengarnya. Dengan mengajak anak berbicara dan menunggu respon anak, maka Anda dapat menstimulasi rasa penasaran pada anak dan membuatnya lebih berani berekspresi.
15.Tunjukkan kecintaan Anda pribadi pada buku agar anak dapat meniru Anda yang senang membaca.
6.Jangan biarkan anak terlalu banyak menonton TV atau memainkan gadget karena sifat kegiatan yang cenderung pasif. Batasi anak yang berusia di atas tiga tahun untuk hanya menonton TV selama sejam hingga dua jam, dan anak yang berusia di bawah 2 tahun untuk tidak menonton TV sama sekali. Kegiatan yang tidak interaktif akan mematikan pembelajaran anak akan kemampuan berpikir kritis dan berpikir kreatif.
7.Turuti apa yang membuat anak tertarik dengan memilih buku yang membahas mengenai aktivitas yang menarik bagi anak, entah itu lewat karakter kartun favorit atau kegiatan tertentu yang membuatnya jadi lebih perhatian.
8.Ajak anak mengunjungi perpustakaan, di mana anak dapat terkspos oleh banyak buku dan momen pembacaan cerita, terutama dari penulis buku anak-anak.
9.Jika anak tidak begitu tertarik dengan kegiatan membaca buku bersama, cobalah memberikannya buku yang lengkap dengan CD yang bisa didengarkan dengan buku yang terbuka di pangkuannya.
10.Jangan menjadikan buku sebagai iming-iming hadiah, dengan syarat anak harus melakukan hal lain terlebih dahulu sebelum boleh membaca bersama orang tua. Jika dibiarkan seperti ini, membaca tidak menjadi kegiatan yang positif bagi anak.
11.Tenangkan anak dengan buku, khususnya untuk anak yang tidak bisa diam. Setelah selesai, ucapkan bahwa Anda dan anak sudah menyelesaikan satu buku sehingga hal tersebut menjadi motivasi untuk kembali membaca di kesempatan berikutnya.
12.Sebelum anak mampu membaca, mulailah kebiasaan menceritakan kisah seperti dongeng rakyat tanpa buku agar imajinasi anak terlatih. Anda juga dapat memanfaatkan gambar di sekeliling anak serta foto favorit anak.
13.Ke manapun Anda mengajak anak bepergian, tantang anak untuk mencoba membaca kata-kata yang ada di sekitar Anda. Mulailah dengan membaca rambu lalu lintas dan lama-kelamaan anak akan belajar bahwa kata-kata merupakan bagian yang penting dari kehidupan sehari-hari. Bantu anak untuk mempelajari arti di balik kata-kata, tidak hanya melihat gambarnya dan hurufnya saja.
14.Seringlah mengajak anak berbicara dengan kata-kata yang sudah pernah didengarnya. Dengan mengajak anak berbicara dan menunggu respon anak, maka Anda dapat menstimulasi rasa penasaran pada anak dan membuatnya lebih berani berekspresi.
15.Tunjukkan kecintaan Anda pribadi pada buku agar anak dapat meniru Anda yang senang membaca.
Sumber : meetdoctor.com